Comments

Flickr

Sankilan (Sandiwara Tingkilan)

Setidaknya ada tiga budaya Kalimantan Timur tumbuh berkembang secara berdampingan satu sama lain.  Ragam budaya itu di antaranya budaya pantai atau pesisir, budaya pedalaman dann budaya Istana (keraton atau peninggalan zaman kerajaan).
Budaya pantai atau pesisir umumnya mempunyai ciri-ciri identik dengan rumpun budaya melayu muda.  dan budaya pedalaman umumnya mempunyai ciri-ciri berupa tradisi suku-suku  bangsa pedalaman di wilayah Kalimantan Timur. Sangkilan (SandiwaraTingkilan) bersumber dari seni budaya pantai atau pesisir yakni seni musik tingkilan, tari jepen dan tarsul yang dipadukan dengan Sandiwara Komedi.
Sebagaimana diketahui teater tradisional sering juga disebut sebagai teater daerah, Indonesia yang luas daerahnya dan mempunyai sifat Bhineka Tunggal as aneIka  (berbeda beda tetap satu), terdiri atas aneka ragam suku bangsa yang mempunyai corak kebudayaan yanagn beragam pula, sehingga melahirkan kesenian dengan corak yang berbeda pula.
Dengan sifat  kedaerahan yang menjadi identitas tiap ragam dan corak  tersebut di bidang  seni teater corak dan raga itu memperkaya jenis teater daerah. jenis teater daerah yang beragam tersebut mempunyai ciri-ciri secara spesifik (khas) kedaerahannya, seirama dengan budaya di lingkungannya.  Di Indonesisa terdapat penggolongan bentuk yang termasuk kelompok teater tradisional atau teater daerah antara lain teater rakyat, teater transisi, teater klasik.
Di Pulau Jawa teater rakyat bernama ketoprak, ludruk, longser dan lain-lain.  Teater transisi di pulau jawa ada yang dinamakan sandiwara srimulat, sandiwara sunda dan lain-lain, sedangkan teater klasik nya bernama wayang orang, wayang golek, wayang kulit dan lain-lain.
Kesenian pada dasarnya merupakan suatu bentuk karya yang bersumber dan berakat dari masyarakat lingkungannya, maka di dalam pengolahannya berdasarkan atas cita rasa yang di dalamnya termasuk nilai tradisi, pandangan hidup, rasa etis dan astetis sebagai ungkapan budaya lingkungannya.
Suatu kenyataan di jumpai beberapa bentuk kesenian yang dalam proses penciptaannya merupakan akulturasi dan inspirasi yang satu terhadap lainnya. Sebagaimana terciptanya atau terbentuknya teater Sangkilan (Sandiwara Tingkilan) adalah bermula dari percobaan-percobaan pagelaran sebuah sandiwara komedi, yang di iringi oleh irama musik tingkilan.  Kerna didrasakan sangat cocok dan mendapat respon positif dari para penonton, maka lahirlah Sangkilan (Sandiwara Tingkilan) di Samarinda – Kalimantan Timur.
Senapas dengan eksistensi seni teater merupakan collective art (senikolektif) yang pada penyuguhannya hampir terdapat semua jenis seni yakni seni musik, seni tari, seni rupa, seni sastra dan lainnya. Sankilan juga memiliki aspek-aspek itu.  Dalam penyuguhan Sankilan didukung oleh seni tari jepen, seni musik tingkilan, seni sastra tarsul dan lainnya.
Di wilayah Kalimantan Timur terdapat seni teater tradisional yang bernama Mamanda. Di era tahun 70-an Mamanda di kembangkan oleh seniman kota Samarinda menjadi Sandima (Sandiwara Mamanda).  Adalagi teater tradisional yang tumbuh berkembang di kabupaten Paser yang bernama “Benalau”. Mamanda juga ada did kabupatek/kota lain di wilayah Kalimantan Timur.
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar